Senin, 19 Desember 2011

Rain..bow






















I love walking in the rain because no one knows  i’m crying
And let the rain wash away my tears
And i’ll find the rainbow

Every body wants happiness
No body wants pain
But you can’t have a rainbow
Without a little rain

Cinta itu.



Cinta itu...

Cinta yang tulus itu, 

hanya pantas diberikan pada cinta

yang mampu memaknai,

bukan menyakiti.

Minggu, 18 Desember 2011

Cinta itu ?


Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang  dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, meskipun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur`an. Barangsiapa mencintai Sunnahku, berarti mencintai aku. Dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersamaku."

 Khotbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu per satu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik-turun menahan napas dan tangisnya. Utsman menghela napas panjang dan Ali Menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup, sedangkan di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba, dari luar pintu terdengar ada yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah aku Ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri. Tetapi Rasulullah menanyakan mengapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini," lirih Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah kepada malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi, "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku…."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat ai manuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu"

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling  berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku"
Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
Kecintaan dan perhatian Rasulullah Saw kepada umatnya tak pernah lekang oleh waktu.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda, “Aku adalah pemimpin anak Adam di hari Kiamat dan yang pertama kali keluar dari bumi. Aku adalah pemberi syafaat pertama dan yang pertama diterima syafaatnya.” (shahih Muslim, VII, hal. 59)

Seperti dikisahkan dalam kitab Daqa’iq Al-Akhbar :
Ketika alam ini dalam keadaan sunyi karena semua makhluk Allah telah mati, maka Allah menghidupkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Mereka lalu diperintahkan Allah untuk mencari kuburan Muhammad Saw. Setelah mereka menemukan makam beliau, maka malaikat Israil memanggilnya, “Wahai Muhammad, bangunlah untuk memutuskan hukum dan hisab serta untuk menghadap Zat Yang Maha Penyayang.”

Akhirnya pecahlah kubur tersebut, ketika itu, Rasulullah Saw duduk dalam kuburnya sedang membersihkan debu dari kepala dan jenggotnya. Lalu malaikat Jibril memberikan kepada beliau dua pakaian dan kendaraaan Buraq. Selanjutnya Rasulullah Saw bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, hari apa ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah hari kiamat, hari kerugian, hari penyesalan, hari Buraq, hari berpisah dan hari bertemu.”

Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Wahai Jibril, gembirakanlah aku.” Jibril berkata, “Surga benar-benar telah dihias karena kedatanganmu, neraka telah ditutup.” Rasulullah Saw berkata kepada Jibril, “Aku tidak bertanya tentang hal tersebut tetapi aku meminta penjelasan kepadamu tentang umatku yang banyak berdosa, barangkali kamu meninggalkan mereka di Shirat (Jembatan penyebrangan yang ada diatas neraka).”  Israfil menjawab, “Wahai Muhammad, demi kemuliaan Tuhanku, aku belum meniup Sangkakala untuk membangkitkan makhluk Allah sebelum kamu bangkit lebih dahulu.” Selanjutnya beliau berkata, “Sekarang hatiku bahagia dan menjadi segar mataku.” Kemudian Rasulullah Saw mengambil mahkota dan pakaian., setelah memakai mahkota dan pakaian beliau lalu naik Buraq.

Maha Suci Allah dan Rasul-Nya. Hal terakhir yang dipikirkannya sebelum Rasulullah meregangkan nyawa adalah umatnya, begitu juga ketika beliau Saw dibangunkan kembali pada hari perhitungan itu, hal pertama yang beliau pikirkan adalah umatnya. Betapa malunya hati ini yang telah begitu diperhatikan oleh Rasulullah, jungjungan kita, dari waktu ke waktu. Sedangkan umatnya seringkali lalai dan lupa hanya sekedar untuk bershalawat kepadanya diawal waktu kita memulai hari maupun diakhir hari kita.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma shali 'ala Muhammad wabaarikwasalim 'alaihi. Rindu ini begitu menggebu kepadamu yaa Rasulullah.. panggillah kami di hari perhitungan nanti sebagai umatmu yang diberi syafaat olehmu, Duhai Ra’ufun Rahim (yang penyantun dan penyayang)…

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

 source: here

Sabtu, 17 Desember 2011

menyesal


“Huhuhu...” sikuning terus menangis meratapi tubuhnya yang cacat. 
“Ning.. aku tidak sengaja.” Rayu simerah.

Sikuning sedang menemani sihijau jalan-jalan kemarin. Disekitar taman yang tidak terlalu luas, hanya dipenuhi semak dan alang-alang. Hingga tragedi itu terjadi.
Sikuning sama sekali tidak menyadari kehadiran simerah yang berlari tanpa kendali.

“padahal kamu bisa menghindar ning!” simerah tetap, tidak mau kalah dan tidak mau salah.
Sikuning semakin menjadi dengan tangisnya. Ia merasa menyesal, benar-benar meyesal. Andai saja ia tetap dalam kotak rumahnya sore itu, simerah mungkin tak sampai menodai warna kuning terang kebanggaan orang itu.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Setidaknya itu yang dirasakan sikuning. Simerah menabrak sikuning dari arah belakang, saat minyak menghalangi jalannya.
Sikuning yang jatuh lantas terciprati oleh warna merah nan mencolok.

“Kuning, aku tak mampu memisahkan antara dirimu dengan simerah. Tapi aku bisa menjadikannya satu. Coba, berputarlah” kata sihijau sambil memegangi sebilah kuas yang siap memulas.

Kemudian, tampilah jingga terang. Yang sering disebut orange. Sikuning sangat senang, warnanya kini lebih mirip dengan lagit sore dimana setiap warna sering berkumpul untuk melihatnya.
“Ada orange diantara kuning dan merah. Kami ada untuk saling melengkapi, bukan menyakiti” terlintas dalam benak sikuning.

“Penyesalan” sebuah kata yang hidup dalam hati-hati manusia yang rapuh. Hati yang putus asa.
Terkadang penyesalan juga menjadi warna. Tapi sayang, penyesalan itu hanya sisa-sisa. Ibarat nasi sudah menjadi bubur.  Meratapinya hanya akan membuat kepala pening. Semakin rapuh dan semakin putus asa. Semakin dan semakin jatuhlah mereka yang dibudaki sesal.

Kapan terakhir kamu menyesal?
Penyesalan itu akibat. Penyesalan itu alat. Tentu saja, agar kami jera.
Maka, gambarlah penyesalanmu itu menjadi sesuatu yang berharga dan istimewa . 
Karena Tuhan menciptakan alam bukan tanpa sebab. Karna Tuhan menciptakan kehidupan bukan tanpa manfaat, sekalipun itu sebuah penyesalan.

Rabu, 14 Desember 2011

Kehilangan



Tuhan mungkin mengerti
Kala bersedih hati
Ini hanyalah mimpi
Bahkan pada tulisan sebelum ini
Mimpi, kemudian terjadi
Keingginan yang diutarakan penuh emosi 



Mungkin aku tau kapan hari kehilangan itu akan tiba. Akan datang saatnya dimana Tuhan akan mengambil kembali apa yang menjadi milikNya, apa yang Tuhan dipinjamkan untuk kami.  Bukan sepenuhnya kehilangan, hanya saja Tuhan ingin mengganti dengan yang lebih baik, mungkin jauh lebih baik. Meski dengan sedikit paksaan, dan sedikit pertengkaran.

Kehilangan hanya batas antara masa lalu dan masa depan. Mungkin kita berteriak “selamat datang masa depan” disaat yang sama kita menangis, mengenang masa kehilangan. Ini juga pernah aku rasakan saat harus pindah sekolah, atau saat kelulusan masa SMA. Kehilangan ibarat buku jatuh, yang isinya tak mungkin berceceran. Kenangannya tetap melekat kuat, karena kita telah menjelajahi isinya. Melipat disudut kertasnya, dibuka, ditutup, bahkan pernah menyelipkan setangkai mawar disana. Apapun, tetap saja kehilangan harus dihadapi.

Suatu saat, kita akan memiliki apa yang ingin kita miliki nanti. Kemudian ia akan hilang lagi.
Karena itulah kita harus siap. Siap saat memiliki dan siap kehilangan.

Seperti kata seorang teman “bukan berani, tapi siap!” Sangat kritis. Memang, ada benarnya.
Segala sesuatu harus dihadapi dengan siap bukan berani. Karena ada perbedaan besar antara keduanya. Berani belum tentu siap. Setiap orang bisa mengandalkan keberanian dalam segala hal.
Tapi ia mungkin tidak akan siap menghadapi setiap kemungkinan yang akan terjadi akibat keberaniannya tadi. Namun ketika seseorang merasa siap, sudah dipastikan ia akan berani. Berani karena ada persiapan sebelumnya.

Balik lagi soal kehilangan. 
Kehilangan ada untuk mengajarkan kita cara bersyukur saat memiliki. Karena keberadaan tidak untuk disia-siakan. Pada saat yang sama, mungkin kita akan merasa kecewa, murung, lelah apalagi harus mencari. Tetapi kehilangan juga harus dinikmati,seperti rasa kopi.



Senin, 12 Desember 2011

Bintang




Bintang, jika aku matahari kamu mau jadi apa?
Orang-orang mungkin berfikir kita terpisah jauh.
Tapi kau tau, aku juga bagian darimu.

Mungkin orang-orang berfikir kita takkan bersatu.
Tapi air dan api saja bisa saling membantu.
Laut dan udara bisa menyatu.
Entahlah, aku hanya merasa beruntung memilikimu.



Bin, hari ini aku melihatmu dari sudut yang berbeda. Dari arah yang aku tak tau mana utara, selatan, barat, apalagi timur daya. Tapi kau hanya kukuh berdiri ditempat yang sama.
Meski kau memeluku sangat erat dengan kata-kata. Mengapa? Apa aku masih tak pantas?

Bin, cinta tidaklah sesederhana apa yang kau katakan. Tidak pula serumit apa yang aku jelaskan.
Cinta hanyalah saling melindungi, itu saja. 

Hhh.. tapi Bin, kau hanya nampak seperti bayi tangguh yang tertidur pulas. Menangis saat aku mengganggumu. Berhati-hati saat aku menyentuhmu.
Bin, apa aku masih tak pantas mendapatkan, seperti apa yang mereka dapatkan?
Apa aku masih tak pantas memiliki apa yang seharusnya aku miliki?
Kau mungkin tidak pernah sadar. Karena aku hanya diam. Diam, bahkan tetap diam saat kau menginjak kakiku.

Bintang, ketahuilah.. Bulan disana mulai melirik lirikan matanya untuk menarikmu. Cahayanya yang terang sangat mampu menggapai lenganmu yang terbentang dengan mudahnya. Aku tak tau harus berkata apa, karena kita terpisah jarak dan waktu. Ya, bagiku ini aneh karena kita berada dilangit yang sama.

Bintang, jika aku menjadi dirimu. Mungkin aku aku akan melintas malam dan menunggu matahari hingga pagi. Baiklah, aku tau itu beresiko. Mungkin aku mati membeku. Tapi aku mati untukkmu.


Minggu, 11 Desember 2011

Banana scrub menghaluskan kulit tubuh



Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.





Bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat ramuan scrub adalah:

1. Pisang, pilih yang masih segar tentunya
2. 3 sendok makan gula pasir
3. 1 sendok makan baby oil

Cara-nya:

1. Hancurkan 2 buah pisang segar tersebut sampai halus.
2. Lalu campur sampai rata dengan 3 sendok makan gula pasir serta baby oil.
3. Aplikasikan scrub tersebut ke seluruh kulit dan lalukan rutin seminggu sekali

source : here

Masker Alami Kulit Kering



Kulit kering membutuhkan perawatan ekstra, terlebih dalam mengatasi masalah keriput-keriput di kulit. Salah satu perawatannya adalah dengan rutin melakukan masker wajah minimal 1-2 kali seminggu.

Meski saat ini sudah tersedia produk kecantikan kulit dari berbagai merek ternama, namun apa salahnya jika kita mencoba bahan yang lebih alami untuk kulit, selain lebih aman juga lebih murah. Berikut 10 resep masker alami untuk solusi Kulit Kering sebagai berikut:

1. Masker Teh, Minyak Zaitun & Jeruk Nipis
- ½ sdt teh
- 6 tetes minyak zaitun.
- Perasan jeruk nipis.
Caranya: Oleskan ramuan tersebut ke kulit kering Anda dan diamkan sekitar 20 menit. Setelah kering bersihkan bilas dengan air biasa. Lakukan hal tersebut sekali setiap harinya.

2. Masker Alpukat/Kiwi & Madu 
- 2 sdm alpukat/Kiwi dihaluskan.
- 1 sdm madu
- 1 sdm putih telur
Caranya: Campurkan semua bahan hingga rata. oleskan pada wajah yang sudah dibersihkan. diamkan selama 15 menit. bilas dengan air biasa hingga benar2 bersih.
Note: putih telur baik digunakan bagi mereka yang telah berusia diatas 35 tahun karena dapat membantu untuk mengencangkan kulit. Untuk mereka yang berusia dibawah 30 tahun, bisa menghilangkan penggunaan putih telur tersebut.

3. Masker Air Mawar & Madu 
- 1/2 sdm air mawar
- 1 sdm madu
Caranya: Campur kedua bahan tersebut. Kemudian oleskan ke wajah Anda secara merata. Diamkan selama kurang lebih 15-20 menit lalu bilas dengan air biasa. Kegunaannya untuk melembabkan dan ini dapat digunakan setiap hari.

4. Masker Apel 
Potong buah apel menjadi 4 bagian, kupas kulitnya dan parut 1/4 bagian buah apel tersebut. Simpanlah di lemari es hingga mendingin kemudian oleskan di wajah Anda, diamkan selama 15 menit. Bilas dengan air dingin. Buah apel ini bermanfaat untuk melembutkan kulit yang kering dan mencerahkan kulit wajah Anda.

5. Masker Yoghurt, Madu & Jus Lemon
- 2 sdt vitamin E
- 2 sdt yoghurt
- ½ sdt madu
- jus lemon secukupnya.
Caranya: Campur semua bahan. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher.Biarkan meresap selama 15 menit. Bilas dengan air biasa hingga benar-benar bersih.

6. Masker Apukat, Jus Jeruk & Madu (Nourishing Face Mask)
- 2 ons Alpukat 
- 1 ons Jus Jeruk
- 1 sdt madu 
- 1 sdt air tebu 
- 5 tetes chamomile essential oil (minyak chamomile)
Caranya: Campur semua bahan dengan garpu dalam sebuah mangkuk. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher. Biarkan selama 30 menit hingga kering (tidak harus sampai benar-benar kering). Bilas dengan air biasa hingga benar-benar bersih.

Masker ini tahan selama 2 hari jika di simpan di kulkas.

7. Masker Unsalted Butter & Kuning Telur 
- 1 sdm unsalted butter (mentega yang tidak mengandung garam), softened 
- 1 kuning telur 
Caranya: Campur kedua bahan tersebut. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher. Biarkan selama 10 menit hingga kering. Bilas dengan air biasa hingga benar-benar bersih.


8. Masker Madu, kuning telur & Oatmeal 
- 1 sdt minyak zaitun (olive oil) 
- 1 kuning telur 
- 1 sdt madu 
- instant oatmeal secukupnya.

Caranya: Campur semua bahan. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher. Biarkan selama 10-15 menit hingga kering. Bilas dengan air biasa hingga benar-benar bersih.

9. Masker Lidah Buaya, Minyak Kelapa & Shea Butter
- 1 sdt Lidah Buaya
- 1 sdt Minyak Kelapa
- 1 sdt Shea Butter*
*Shea butter adalah zat yang diambil dari buah Shea (yang disebut Shea nut) yang mempunyai biji mirip dengan buah alpukat. Dari biji itulah diambil shea butter ini. Shea butter memang terkenal dengan kegunaannya sebagai pelembab dan emollient.
Caranya: Campur semua bahan dan haluskan. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher. Biarkan selama 10 menit hingga kering. Bilas dengan air biasahingga benar-benar bersih.

10. Masker Alpukat dan Semangka
- 1/2 Alpukat
- 5 potong Semangka
- 1 sdt Madu Organik
- Extra virgin Olive oil (minyak zaitun)
- Jus dari 1/2 potong jeruk
- 1/2 sdt minyak Camomile
Caranya: Panaskan madu hingga mencair (jangan terlalu panas) campurkan dengan bahan-bahan lainnya. Aplikasikan masker ke seluruh wajah dan leher. Biarkan selama 30-35 menit hingga kering. Bilas dengan air biasa hingga benar-benar bersih.

Tips:
Hindari membersihkan wajah dengan air hangat karena akan membuat wajah semakin kering.
Hindari mencuci muka dengan air mentah karena residue nya dapat mengeringkan kulit anda. Jadi sebaiknya anda gunakan air mineral yang sudah mengalami proses sterilisasi.
Hindari menggosokan handuk secara langsung karena akan membuat kulit teriritasi.


source :here

bleeding




Buatku darah itu sesuatu yang mengerikan.
“tidak ada asap bila tidak ada api”
Maka, tidak ada darah bila tak ada rasa sakit.
Namun bila patah hati,
haruskah dilambangkan dengan hati yang berdarah?



Seperti ini,




ini,




atau yang ini.


Setajam apakah cinta?
Selancip apakah panah asmara?
Sesakit itukah patah hati?
Apa lebih menyakitkan dari luka yang berdarah?


Sabtu, 10 Desember 2011

Gloomy Sunday



Melodi Gloomy Sunday. Sebuah notasi melankolis, partitur cinta yang menyakitkan. Ilona pun terlibat lebih dalam pada Andras. Jadilah kisah cinta segitiga: Laszlo dan Andras jatuh cinta pada Ilona. Ilona jatuh cinta pada Andras dan Laszlo. Satu perempuan mendapat jiwa dua lelaki dan dua lelaki mendapat setengah jiwa perempuan. Poliandri?



Kok bisa. Bisa saja. Ilona adalah perempuan istimewa. Dia cantik dan berenergi. Dalam suatu konflik, Ilona memutuskan agar ketiganya berpisah. Tapi Andras dan Laszlo tidak mau. Masalahnya ternyata terletak di hati si kedua lelaki, bukan di Ilona. Maka kedua pria itu memutuskan untuk mau saja menerima setengah jiwa Ilona.



Sebetulnya, ada satu lagi pria yang jatuh hati pada Ilona. Namanya Hans, orang Jerman. Namun cintanya ditolak Ilona meski di akhir cerita, Hans berhasil juga menikmati tubuh Ilona. Hans mengunjungi Hongaria sebelum jadi apa-apa. Dia datang hanya untuk menikmati beef roll. Hans sebetulnya berniat jadi eksportir, tapi ketika cintanya ditolak Ilona, Hans loncat dari jembatan, mencoba bunuh diri. Tapi diselamatkan oleh Laszlo.

Hans kembali lagi beberapa tahun kemudian dengan pangkat kolonel di pasukan SS-nya Hitler. Dan kembali lagi 50 tahun kemudian, merayakan ulang tahunnya yang ke-80, dan meninggal setelah mendengarkan melodi Gloomy Sunday.

Melodi sentimentil Gloomy Sunday semakin terkenal setelah dibuat piringan hitamnya dan diedarkan ke seluruh penjuru dunia. Yang membuat terkenal adalah karena meningkatnya kasus bunuh diri mengiringi peredaran Gloomy Sunday. Tak heran, melodi Gloomy Sunday dijuluki sebagai lagu pengantar bunuh diri (Nah, ini kisah nyarta. BBC pernah mencekal Gloomy Sunday).

Mengapa Gloomy Sunday sampai menyebabkan orang bunuh diri? Apa memangnya makna di balik melodi itu. Andras, penciptanya, juga tak pernah tahu artinya. Dia terus mencoba mencari-cari maknanya sekaligus mencoba membuat liriknya. Soal pembuatan lirik ini sempat dilarang Ilona. Tapi akhirnya jadi juga. Dalam satu kesempatan, lirik itu dinyanyikan dengan terpaksa oleh Ilona. Ini liriknya:





















Sunday is gloomy,
My hours are slumberless,
Dearest, the shadows I live with are numberless
Little white flowers will never awaken you
Not where the black coach of sorrow has taken you
Angels have no thought of ever returning you
Would they be angry if I thought of joining you
Gloomy sunday

Sunday is gloomy
With shadows I spend it all
My heart and I have decided to end it all
Soon therell be flowers and prayers that are sad,
I know, let them not weep,
Let them know that Im glad to go

Death is no dream,
For in death Im caressing you
With the last breath of my soul Ill be blessing you
Gloomy sunday

Dreaming
I was only dreaming
I wake and I find you
Asleep in the deep of
My heart
Dear

Darling I hope that my dream never haunted you
My heart is telling you how much I wanted you
Gloomy sunday






Lagu itu menjadi lagu pertama dan terakhir yang didengar Andras. Andras menembak kepalanya dengan pistol setelah mendengarkannya. Demikianlah, Andras mati. Hans juga mati. Laszlo dibuang ke Autschwitz dan tidak diceritakan lagi (kemungkinan besar mati). Hans yang sempat diselamatkan nyawanya oleh Laszlo sebetulnya bisa menyelamatkan Laszlo. Tapi Hans tidak melakukannya.

Tinggallah Ilona, yang sudah tua. Kamera mengambil gambar tangannya yang tengah mencuci botol berisi racun milik Andras dulu. Isi botol, kemungkinan digunakan Ilona untuk meracuni Hans, yang datang untuk merayakan ulang tahunnya. Kemungkinan lainnya, digunakan Ilona untuk mengakhiri hidupnya.

Sampai akhir, tidak diketahui persis, apa makna di balik melodi Gloomy Sunday. Mengapa? Mereka yang tahu maknanya tak bisa menceritakan karena keburu mengakhiri hidupnya. Tapi kurang lebihlah bisa disimpulkan, melodi Gloomy Sunday membantu orang merumuskan keyakinannya untuk berbulat tekad memperjuangkan apa yang diyakininya patut diperjuangkan. Kalau perlu, dengan cara menemu maut.



Ooo em jiii it’s just the song!
Kita semua tau, jalan hidup manusia itu tidak sesederhana atau sesingkat apa yang diceritakan diatas. Bunuh diri karena lagu itu mati konyol. Em semua yang berkaitan dengan bunuh diri adalah Konyol. Apalagi sampai terbesit dalam hati untuk... mendengarkan lagu ini. Hehe

Setelah mengunduh Gloomy Sunday, versi Sarah McLachlan. Saya coba dengerin deh (sendirian) sampai diperhatiin setiap liriknya.

Awalnya.. merinding juga. Kedua kalinya merinding. Ketiga kali emm merinding deh dikit. Hingga keempat dan berulang-ulang sampai tidak terhitung banyaknya saya memutar Gloomy Sunday, rasanya apa yaaa? Kayanya biasa aja. Iya biasa ajaa...

Sebuah lagu itu memang bisa (sangat bisa) mempengaruhi perasaan. Semua lagu dan tidak hanya “Gloomy Sunday”. Rasulullah pun pernah menyuruh kita untuk berhati-hati dengan lagu bahkan melarang adanya musik. Ga percaya?

Ibnu Abbas berkata:

“Rasulullah SAW melarang enam hal: khamr, judi, musik, meniup terompet, menabuh drum dan gendang” ( HR. Tabrani)


Abdullah bin Mas’ud (ra) berkata:
Sesungguhnya musik menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tanaman” (Bayhaqi, Ibnu bin Abi Dunya)

Hidup tanpa musik jadinya seperti apa? karena saya juga termasuk salah satu penikmat musik.
Baiklah balik lagi ke Andras, Hans, Laszlo, dan Ilona. Serta tragedi bunuh diri lainnya.
Pasti ada hal lain yang melatar belakangi (tidak semata-mata lagu yg menyebabkan seseorang bunuh diri), seperti tekanan, depresi dan dengan adanya dorongan sebuah lagu, mereka meyakini bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan terbaik. 

source : here

Jumat, 09 Desember 2011

Beth's Diary

source: favim.com


Sebetulnya ini berawal dari kisah seorang psikiater yang menangani sebuah kasus (cukup ngeri) dari seorang gadis kecil berusia 12th bernama Beth.


Namun bukan kasusnya yang saya ingin share disini, hanya saja saya terkejut dan kagum dengan isi dari diary si gadis kecil. Kosa kata yang sempurna dan menggambarkan sosok yang dewasa nan berpengalaman.

Beth's Diary

27 September 1988

Akhirnya , hari ini kuputuskan untuk menuliskan semua pemikiranku dan semua perasaanku di buku ini, walaupun hanya untuk membagi dan meringankan perasaanku. 09:00

30 September 1988

Terkadang aku berpikir dunia ini seakan menolak kehadiranku. Bukan, bukan dunia yang menolakku, tapi orang-orang di sekelilingku. Merekalah yang menolakku. Tapi kenapa? Aku sudah berusaha yang terbaik, tapi kenapa mereka seakan tidak pernah puas?
Biarlah. Karena ini adalah ujianku, ujian hidup untukku. Dan aku yakin, di antara mereka semua pasti ada yang benar-benar menyayangiku, benar-benar mengerti aku. Suatu saat, aku pasti bertemu dengannya. Atau mungkin, aku sudah bertemu dengannya dan ia ada di dekatku selama ini. Yah, setidaknya ini memberiku harapan baru. Harapan untuk hidup baru yang lebih baik.

Dalam setiap hal, keberhasilan, kegagalan, kesenangan, kesedihan, pasti ada harapan. Mungkin sekarang roda kehidupanku sedang memutar titik puncak kehidupanku ke bawah. Tapi, suatu saat pasti akan naik kembali, asalkan aku terus melangkah maju dan tidak berhenti di tempat. Ya, aku pasti akan naik kembali menuju puncak kehidupanku. Aku pernah berada di atas, dan kini aku di bawah, tapi pasti aku akan berada di atas lagi. Suatu saat, pasti. Ini hanya sekedar ujian hidupku. Kalau aku bisa melewatinya, pasti akan datang ujian lain lagi, begitu seterusnya, sampai akhirnya tugasku di dunia selesai. Aku yakin aku pasti bisa. 09:24

2 Oktober 1988

Kemarin hari Selasa, benar-benar ribut di sekolah, banyak masalah di sana-sini. Yah, mungkin masalah mereka sudah selesai, tapi ada satu yang belum dan mungkin takkan pernah selesai, diriku sendiri. Bukan masalahku, tapi yang jadi masalah justru adalah diriku sendiri, perasaanku. Aku hamper saja jatuh dan putus asa. Namun, untunglah aku bisa bertahan, aku bisa bangkit kembali setelah jatuh.

Akhir-akhir ini, entah bagaimana dan entah mengapa, aku bisa berpikir ingin bunuh diri. Setiap kali ke sekolah, pasti aku ingin ke atap. Dan tiap kali melihat pemandangan dari sana, entah mengapa, ingin sekali rasanya melompat turun dari sana. Untung saja aku berpikir panjang, kalau tidak, entah bagaimana jadinya. Memang sich, aku ingin melihat reaksi mereka ketika melihatku melompat, tapi itu pemikiran yang gila, tidak masuk akal, dan tidak perlu kupikirkan lagi, tidak boleh kulakukan.

Akhir-akhir ini juga, entah mengapa, aku ingin sekali mencurahkan seluruh kasih sayangku untuk orang-orang di sekelilingku, seolah aku tidak akan pernah bertemu dengan mereka lagi, seolah waktuku di dunia sudah hampir habis. Ingin sekali rasanya menyelesaikan segala sesuatu sebaik-baiknya agar aku tidak menyesal nanti. Entah mengapa, aku tidak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti ini. Apakah aku salah? Kenapa aku bisa berpikir seperti ini? 10:00

4 Oktober 1988

Kadang-kadang aku berpikir, aku berusaha untuk mengerti orang lain, apakah mereka ingin mengerti aku? Pernahkah terpikir oleh mereka, apa yang sebenarnya kupikirkan dan kurasakan ?

Biarpun semua orang membenciku, aku tetap tidak mampu membenci mereka. Karena aku sayang pada mereka, karena itu, yang ada di perasaanku hanya rasa sedih bila mereka membenciku. Aku hanya bisa berusaha lebih, supaya bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kebencian mereka padaku. Apakah aku orang yang begitu menyebalkan? Apakah aku begitu menjijikkan di mata mereka? Apakah aku begitu hina? Rasa sedih di hatiku menumpuk hingga akhirnya menjadi amarah, tapi aku tetap tak bisa membenci mereka. Lagi-lagi yang bisa kulakukan hanya menangis, meratapi nasibku, meratapi hatiku yang telah hancur berkali-kali oleh terpaan emosi dunia. Hatiku telah hancur berulang kali dan telah kususun sekeping demi sekeping berulang kali pula. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan. Mungkin aku stress atau trauma, tapi kuharap aku bisa terus bertahan. 11:05

8 Oktober 1988

Aku terkadang suka dengan kesendirianku. Dulu, aku selalu mengeluh mengenai kesendirianku, namun kini aku menikmatinya, aku menyukainya karena di saat itulah aku bisa berpikir banyak seperti yang kulakukan saat ini. Dulu aku selalu membutuhkan orang lain untuk menghiburku. Tapi aku belajar untuk menghibur diriku sendiri, kubiarkan nuraniku bicara. Dengan cara inilah aku bisa bertahan sampai hari ini.

Ingin sekali rasanya bisa mengetahui isi hati orang-orang di sekelilingku, karena itulah aku belajar untuk mengetahui sifat-sifat orang lain, perasaan orang lain, dan kebiasaan orang lain supaya kelak aku bisa lebih berhati-hati agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Ingin sekali aku bisa membantu orang lain, menguatkan mereka, menghibur mereka, namun aku tak mampu, aku tak bisa menghibur orang lain. Karena itulah aku belajar. Kukumpulkan kata-kata yang sekiranya mampu menguatkan diriku dan orang lain. Aku akan selalu berusaha agar orang-orang mau menyayangiku seperti aku menyayangi mereka. 12:00

13 Oktober 1988

Hari ini aku mencoba untuk membuat puisi, siapa tahu bisa lebih membuatku lega. Lagipula jelek tidaknya khan tidak ada yang tahu, toh ini hanya akan kubaca sendiri. Yah, aku hanya bisa berharap, puisi ini akan dapat membantuku kelak bila kubutuhkan.
Puisi pertamaku ini kuberi judul +/- kehidupan dunia. Moga-moga hasilnya bagus ya, Diary.

+/- Kehidupan Dunia

Biarlah kunikmati kesendirianku ini
Agar aku bisa lebih menghargai kebersamaan.

Biarlah kucicipi kesedihan
Agar aku bisa lebih menghargai kegembiraan

Biarlah kuteteskan air mata
Agar aku bisa lebih melahirkan tawa

Biarlah kurasakan duka
Agar aku bisa lebih menyukai suka

Biarlah aku berharap
Agar aku bisa lebih berusaha

Segala hal memiliki positif
Segala hal memiliki negatif

Setiap hal memiliki lawannya
Namun yakinlah kau bisa melaluinya

Setiap kali jatuh
Bangunlah
Maka kau akan dapat merasakan
Betapa adil dan indahnya dunia.
14:21

15 Oktober 1988

Terkadang aku merasa, saat orang lain berjalan maju, aku seorang diri berjalan mundur jauh ke belakang. Saat orang lain semakin dewasa, aku semakin kekanak-kanakan. Saat orang lain tahu arah tujuannya, aku tidak tahu arah tujuanku.

Terkadang aku juga merasa aku seperti sebutir pasir. Begitu kecil, tak terlihat. Tak tahu mana kawan, mana lawan. Terkadang aku merasa, aku tak berguna. Aku lumpuh, tak tahu arah tujuanku. Aku buta, tak dapat melihat jalanku sendiri. Aku bisu, tak dapat menanyakan arah tujuanku. Aku tuli, tak dapat mendengar panggilan untukku.

Namun satu hal yang kutahu pasti. Hatiku tahu kemana aku harus melangkah. Hatiku tahu dimana jalanku. Hatikulah yang bertanya dan menjawab. Dan, hatikulah yang mendengarkan panggilan untukku. Karena satu hal juga yang pasti. Hatiku tidak tuli. Hatiku tidak bisu. Hatiku tidak buta. Dan hatiku tidak lumpuh. 22:00

30 November 1988

Indah. Jelek. Sempurna. Cacat. Masing-masing adalah dua hal yang berbeda. Namun, masing-masing juga adalah hal yang sama. Orang-orang bilang bagus, yang lain bilang jelek, padahal itu adalah benda yang sama. Mereka bilang yang sempurna itu yang bagus. Padahal kalau dipikir-pikir, dilihat-lihat, yang cacat juga bisa jadi bagus, kalau cara pandang kita diubah.

20 Maret 1989

Diary, sudah lama sekali ya, aku tidak mencurahkan perasaanku padamu. Tahu tidak, rasanya aku berubah. Kini aku lebih berani. Untuk mengutarakan pendapatku, kemampuanku, ketidaksetujuanku, dan hal yang lainnya lagi. Dan kini aku pun sudah tidak terlalu sedih lagi dengan kondisiku yang dulu maupun yang sekarang. Buat apa disesali, biar sajalah. Aku akan mencoba untuk menikmati hidup. Walaupun mereka mencoba untuk menjatuhkanku, aku akan tetap bangkit kembali. Aku tidak akan kalah dari mereka. Ya, aku tidak akan kalah. 23:00

source: favim.com
16 Juni 1989

Akhir-akhir ini aku aneh. Terkadang aku merasa seperti iblis, tapi kadang seperti malaikat. Terkadang aku melakukan hal-hal tanpa pikir panjang, tapi untunglah hal-hal itu adalah hal-hal yang baik.Tak pernah terpikir olehku kalau aku sanggup melakukan hal-hal keji dan kejam walaupun dalam pikiranku. Tapi, ya, aku melakukannya. Pikiranku liar. Saat akun marah, kusiksa dan kubunuh mereka yang membuatku marah dalam pikiranku. Tapi, setelah itu kuhidupkan mereka kembali, dan aku mulai menyiksa diriku di depan mereka. Kubunuh diriku sendiri. Kubayangkan reaksi mereka dan aku tertawa. Aku tersenyum sinis, sedih, perih, sakit. Akhirnya aku mati menyedihkan di dalam pikiranku sendiri.

Aku takut. Aku takut sekali. Aku takut pada diriku sendiri. Hatiku kadang bertanya, apakah ini benar? Walaupun hal itu membuatku lega, tapi apa aku boleh berpikir seperti itu? Dan aku tahu jawabannya. Tidak hal ini salah. Pikiranku ini salah. Walaupun hal ini bisa membuatku terlihat sempurna dan lebih tenang di luar, tapi ini salah. Pikiranku sama halnya dengan pikiran seseorang yang terganggu pikirannya alias ORANG GILA.

Ya, itu pikiran yang gila. Dan aku takut. Takut pada diriku sendiri. Aku takut bila aku selalu berpikir seperti itu untuk menenangkan diriku sendiri, aku tidak akan bisa membedakan lagi antara kenyataan dan khayalan.

Aku takut karena pemikiranku ini, suatu saat aku akan meringkuk di balik jeruji rumah sakit jiwa. Sendiri meringkuk di pojok ruangan tanpa ada yang berani mendekatiku karena aku yang telah menjadi liar karena pikiranku. Tapi, kupikir lagi, mungkin ada baiknya karena setidaknya aku tidak merugikan ataupun menyakiti orang lain.

Satu hal yang lebih kutakutkan lagi. Aku takut karena pikiranku ini, aku akan meringkuk di balik jeruji yang lain. Jeruji penjara. Aku takut kelak aku akan menyakiti, melukai, atau bahkan membunuh orang lain tanpa dapat kuhidupkan kembali. Hingga akhirnya 1, 2, 3, atau mungkin lebih, orang-orang yang membuatku marah, kulenyapkan dengan tanganku sendiri. Yang lebih buruk lagi bila kulakukan dengan tersenyum. Aku takut, Benar-benar takut, bila kelak hal itu benar-benar terjadi.

Tapi kalau kupikirkan lagi, mana mungkin aku sanggup melakukannya, memikirkannya saja sudah takut. Mungkin hal itu takkan terjadi.

Namun ternyata aku salah, hal itu memang terjadi. Pikiranku semakin lama semakin liar dan mempengaruhi emosiku. Mula-mula aku memang hanya mudah marah, namun lama kelamaan, aku mulai berani memukul, hingga akhirnya aku berani menggunakan senjata.

Kini, yang kutakutkan telah terjadi. Tidak hanya satu, tapi keduanya. Ya, aku telah melakukannya. Semua orang yang membuatku marah, kesal, dan yang kubenci telah hilang. Kulenyapkan dengan mudah karena mereka tak pernah menyangka aku akan menyerang mereka tanpa memberi mereka kesempatan untuk lari atau untuk membalas. Akhirnya setelah beberapa duri kulenyapkan, aku dibawa ke balik jeruji penjara.

Orang mungkin tidak akan percaya pada apa yang telah kulakukan. Ya, mereka memang tidak percaya. Anak perempuan yang manis mana mungkin sanggup melakukannya. Tapi, aku memang melakukannya. Dan aku puas. Ya, aku puas.Tapi kini aku menyesal, tapi aku juga senang. Aku juga merasa takut. Aku tidak tahu lagi apa yang sebenarnya kurasakan. Semuanya bercampur aduk. Aku diperiksa. Dan setelah itu, di sinilah aku sekarang. Di balik jeruji rumah sakit jiwa. Aku dikurung karena aku dianggap berbahaya. Dua hal yang kutakutkan telah terjadi. Dan pikiranku kini kosong, walaupun terkadang pikiran itu kembali lagi, bahkan lebih liar, gila, kejam, dan sadis. Tapi aku menikmatinya.

Bila aku orang gila. Dan kau membaca buku harianku ini, dua hal yang ingin kutanyakan padamu. Apa kau pernah punya pikiran sepertiku? Dan apa menurutmu, buku harianku ini dapat kau percaya?

Mungkin ini yang terakhir dariku, karena kini setelah tak ada lagi orang yang dapat kulukai, aku melukai diriku sendiri. Mungkin dengan ini semuanya akan berakhir, karena aku sudah sangat lelah.

Ya, mungkin saja. Mungkin.
02:15


kisah lengkapnya: disini